Jumat, Juni 15, 2012

Linda dan Bayu


Malam tadi, dalam perjalanan pulang ke kost, di simpang traffict light aku lihat sekumpulan anak jalanan sedang bercengkrama. Seorang anak kecil (mungkin usianya sekitar 7 atau 8 tahunan) bersama dengan beberapa orang dewasa. Sambil menunggu lampu hijau menyala, lama aku pandangi mereka, terlebih pada bocah itu.
Kuperhatikan bagaimana dia bercanda..., sikapnya..., ia memaki, berteriak, memukul, sebagaimana juga menggambarkan beginilah kerasnya hidup mereka.
Aku jadi penasaran, seperti apa keadaan keluarganya ya...?

Pemandangan malam tadi tiba-tiba melesatkan ingatanku pada sosok Linda dan Bayu.
Dua kakak beradik yatim piatu yang kini berada dalam asuhan sepupuku.
Jangan buru-buru membayangkan mereka anak yatim piatu dari panti asuhan seperti dalam sinetron kita. Mereka tidak penakut, mereka bukan pendiam, tidak pula malu-malu.
Ya, Linda dan Bayu adalah anak yang tumbuh dari kerasnya kehidupan jalanan.

Cinta...!
Mungkin inilah yang hilang dari mereka. Ketiadaan ayah dan bunda membuat mereka tak terlalu mengenal kasih sayang. Keras kehidupan mereka menjadikannya tak mengerti tata krama.

Hari pertama mereka menjadi bagian dari keluarga, kesan yang tertangkap, "liar!"
Berteriak, itu jadi pemandangan biasa di rumah kami,
Merajuk, pun jadi hal yang harus kami maklumi.

Namun di balik keterkejutan kami akan sikap mereka, membawa kami jadi lebih tahu bagaimana jalanan mengkonstruksi kehidupannya. Pasti sangat sulit menjadi seperti Linda dan Bayu, batinku.
Bagaimana si kakak, Linda, di saat ia seharusnya merasakan serunya menjadi siswa sekolah menengah, justru malah harus bekerja sebagai pembantu rumah tangga tanpa diupah. Dan si kecil Bayu, harus ikut-ikutan berkeliaran di jalanan.

Kini, hampir setengah tahun mereka hidup bersama kami.
Setiap kali aku datang menjenguk, selalu Linda yang pertama kali menyambut.
Mencium punggung tanganku, lalu menggandengku sambil bertanya manja, "mbak bawa oleh-oleh apa?", serasa punya seorang adik kecil saja,, :)
Seperti ada angin segar yang masuk dalam dada, bahagia.

Linda dan Bayu yang suka marah-marah, kini sudah mulai pintar mengaji.
Linda dan Bayu yang selalu berteriak-teriak, kini mulai bisa membaca dan menulis.
Linda dan Bayu yang liar itu, kini mulai mengerti bersopan santun.

Semoga ada lebih banyak Linda dan Bayu lainnya yang mendapat perhatian, karena setiap anak punya hak yang sama untuk merasakan rasa cinta keluarga... :)

4 komentar:

Anonim mengatakan...
17 Juni 2012 pukul 21.27

wohoo, berkunjung :)

Unknown
17 Juni 2012 pukul 21.40

ahahahahahahha........
long time no see, ayo berkunjung kesini, mbak Dian!hehehehe

Unknown
24 September 2012 pukul 12.33

baguslah bisa berubah

Unknown
1 Oktober 2012 pukul 21.08

tak ada yang tak mungkin kan? bahkan batu yang kras sekalipun bisa berlubang jika terus-menerus ditetesi air, :)