Sering kita dengar petuah, “masalah tidak akan mudah diselesaikan jika dihadapi dengan kekerasan”.
Memang, karena pada dasarnya, sikap dan reaksi marah yang tidak tepat hingga menimbulkan kekerasan itu saja sudah merupakan sebuah masalah sendiri, bagi pemiliknya.
Beberapa hari yang lalu, sebuah berita “kemarahan” kembali mencuri perhatian publik.
Bukan…,
bukan tentang demo anarkis mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM, bukan tentang aksi reaktif anggota dewan yang sibuk membela diri menutupi korupsinya, juga bukan berita perkelahian artis ibukota yang tidak pernah habis tayang di infotainment.
Bukan itu.
Mungkin lelah kita menyimak berita tak menyenangkan setiap hari, kriminalitas masyarakat yang makin menjadi hingga para pejabat yang makin tak berbenah diri.
tapi yang ini, lain lagi:
Ini tentang seorang menteri yang “mengamuk” di jalan tol.
Jujur, berita pagi itu membuat saya tersenyum.
Bukan senyum menyindir seperti saya menyimak para politisi yang selalu ingin menang sendiri.
Tapi aksi beliau (kembali) mengejutkan saya, excited!
aksi Dahlan Iskan di pintu Tol Semanggi (www.hariansumutpos.com) |
Ya, saya yakin berita ini juga sudah tidak asing lagi.
Sekedar untuk menyegarkan ingatan kita, ini tentang liputan berita di beberapa channel televisi beberapa waktu lalu, yang menanyangkan aksi seorang Dahlan Iskan yang pada suatu pagi dengan gusar mendatangi penjaga pintu tol Semanggi.
Apa yang beliau lakukan memang bukan tanpa alasan, lelahnya menunggu antrian kendaraan yang sempat mengakibatkan kemacetan panjang itu membuatnya tak tinggal diam. Saat mencari tau penyebab antrian tersebut, ia semakin dibuat memerah karena ternyata dua dari empat pintu tol tidak dibuka karena penjaga pintu belum datang!
“ooohh…my God, what the hell?”#dalam benak saya, “masalah klasik, Indonesia banget deh…! Kalo bukan soal mencontek, ya telat. (bibit-bibit korupsi tuh!)”*jadi teringat, bagaimana akhirnya saya menyangkal pengetahuan sejak dulu bahwa jalan tol adalah jalan bebas hambatan, ternyata saya merasakan kemacetan juga selalu ada disana. Mengecewakan!
Dan masih dengan marah, ia sempat bembanting kursi di ruang loket penjaga. tak hanya itu, ia lantas membuka paksa dua palang pintu tol yang masih tertutup itu untuk bisa dilewati kendaraan yang sudah menunggu lama. Dan hasilnya, seratusan mobil bebas melintas di pintu tol tersebut. Tentu saja, tanpa perlu membayar alias GRATIS!!!
Wow……..ini baru pejabat jempolan!
Sebuah marah yang membangun.
Setidaknya ini menjadi koreksi bagi pihak terkait agar lebih memperhatikan tanggung jawabnya, untuk Indonesia yang lebih baik, tentu saja.
Dahlan Iskan ketika dipanggil Presiden SBY untuk diangkat sebagai Menteri BUMN (politik.kompasiana.com) |
Yang tak harus bermobil mewah untuk berangkat melayani masyarakat.
Yang tak hanya prihatin dari balik meja atas kondisi negara.
Yang bersedia membela rakyat dan tak pandang kastanya.
Sadarkah bahwa pemimpin seperti itulah selalu yang dirindukan?
berjiwa besar memberi sebuah keteladanan.
Tuhan menjadikan manusia sebagai khalifah fil ardhi, pemimpin di muka bumi.
Sudah seharusnyalah menjadi contoh baik bagi masyarakatnya, lingkungannya, keluarganya, dan dirinya sendiri.