sumber: seangallo.com |
saya mulai berpikir; akan saya sembelih dulu, lalu dipotong menjadi bagian-bagian kecil, lalu masukkan ke kulkas biar awet, jika datang rasa bosan karena terlalu sering memakannya tinggal diolah jadi sate gajah, tongseng gajah, kari gajah, atau...gajah gepuk!hehehehe.
(imajinasi saya... ^^)
5 menit saya dan kawan-kawan diberi waktu untuk berpikir dan mengemukakan jawaban. Kemudian sang penanya memberi bocoran mengapa kami diberi pertanyaan aneh macam itu.
Rupanya, sang psikolog ini ingin kami memiliki pemikiran yang sama ketika kami tengah menghadapi sebuah persoalan, beliau menyebutnya Swiss Cheese Approach.
Ya, beliau tidak mengajarkan kami melahap mentah-mentah sebuah masalah besar, namun membaginya menjadi bagian-bagian kecil sesuai prioritas. Lalu mulailah pecahkan satu-persatu.
Ini adalah sekelumit materi training tentang Self Management yang saya ikuti.
Memanajeri diri sendiri ternyata tidak lebih mudah dari mengatur orang lain. Dibutuhkan kedisiplinan tinggi untuk bisa patuh pada peraturan yang kita buat sendiri. Sebab tidak ada pengawasan orang lain.
Ilmu yang bisa dipetik dari contoh kasus di atas, hal yang berat akan menjadi ringan apabila kita menyelesaikannya sedikit demi sedikit secara konsisten. begitupun masalah yang kecil seketika bisa menjadi besar apabila kita selalu menundanya hingga terjepit dibatas waktu.
Dan lagi-lagi, kemampuan untuk mengoptimalkan multitasking dalam diri kita kembali dibutuhkan.
Dalam menerapkan self management, ada beberapa tips yang bisa diikuti:
1. mulailah dengan membiasakan diri untuk membuat jadwal kegiatan harian. Dan tentu saja, patuhi jadwal tersebut. Do what you write, and write what you do!
2. Review setiap rencana yang sudah dituliskan. Mana yang perlu ada penyesuaian atau ada yang belum dikerjakan.
3. Improvement. Jika terjadi sesuatu yang mendesak (diluar rencana), fleksibellah untuk melakukan improvisasi. Tapi ingat, fokuslah pada skala prioritas!
- See the bigger picture. Lakukan pengamatan secara menyeluruh dan analisa terhadap sebuah permasalahan.
- Perhatikan SOP. Setiap masalah selalu ada jalan keluarnya. Perhatikan jalan-jalan mana saja yang bisa ditempuh untuk sampai kepada solusi.
- Relax. Meskipun masalah itu sulit, tak perlu juga harus ditanggapi dengan pikiran ruwet. Menghadapinya dengan santai sudah merupakan solusi awal untuk tidak menjadikan diri kita sebagai penambah masalah.
- Work Smart! Dimanapun, kreativitas itu ternyata dibutuhkan. Termasuk dalam memecahkan sebuah masalah.
(* Hasil materi Self Management Training, bersama Rudi Widiyanto,Psi. )